Antara Aku, Kau dan Sahabatku

Antara Aku, Kau dan Sahabatku

Minggu, 29 November 2015

karakteristik perkembangan



BAB II
PEMBAHASAN
2.1  TINGKAT KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN MANUSIA
                                                                                               
A.   FASE BAYI (0 – 2 TAHUN)
1.      Perkembangan Intelegensi
Seorang anak dipandang memiliki potensi kecerdasan apabila sejak bayi menunjukkan gerakan-gerakan tubuh yang serasi dan terkoordinasi.
a.       Anak cerdas  : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 12 bulan
b.      Anak sedang : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 15 bulan
c.       Anak lambat : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 22 bulan
d.      Anak ideot    : ciri tersebut telah ada maksimal pada umur 30 bulan

2.      Perkembangan Berbahasa
Seorang anak dipandang cerdas juga dapat dilihat dari cepat tidaknya dalam keterampilan berbahasa
a.       Anak cerdas   :  merespon  dengan ucapan maksimal pd umur 16 bulan
b.      Anak lambat  :  merespon  dengan ucapan maksimal pd umur 34 bulan
c.       Anak cerdas   :  merespon  dengan ucapan maksimal pd umur 51 bulan

menurut William Stern :
-          6 – 12 bulan : masa “meraba” ; mengeluarkan suara yang tidak berarti (melatih kerongkongan, mulut dan bibir)
-          16 – 24 bulan: masa “masa stadium nama”; sudah ada kesadaran bahwa setiap orang, binatang, benda punya nama, nama suatu perbuatan atau sifat.

3.      Perkembangan beragama

Woodworth : bayi sudah punya instink keagamaan seperti instink sosial dll. Belum terlihatnya tindak keagamaan pada bayi karena beberapa fungsi kejiwaan yang menopang kematangan berfungsinya instink ini belum sempurna. Misalnya instink sosial pada bayi sebagai potensi bawaan sebagai homo socius baru akan berfungsi setelah anak dapat bergaul dan berkomunikasi.
Ada yang menentang teori ini mengapa orang tidak secara otomatis terhayati ketika mendengar adzan, atau lonceng gereja. Dan mengapa terjadi perbedaan agama? Bukankah cara itik berenang, atau burung membuat sarang seragam di seluruh dunia?

Harap dibedakan : pada binatang hanya berupa potensi garizah yang bersifat statis tidak bisa berkembang. Sedang pada manusia dipandu oleh akal dan iman untuk mengembangkan diri dalam beragama.

B. FASE PRA SEKOLAH (TK, 2 – 6 TAHUN)

Anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria-wanita, dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training), dan beberapa hal yang dianggap berbahaya (mencelakakan diri).

1.      PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
a. Punya kemampuan berfantasi
·         Bermain kursi sebagai lambang mobil
·         Bermain peran: dokter-dokteran

b. Kemampuan berfikir yang terbatas
·         Egosentrisme : memahami sesuatu berdasarkan sudut pandang sendiri, tidak mengindahkan persepsi konseptual orang lain, misalnya: seorang anak melihat gambar, dan bertanya pada ibunya; “gambar apa ini?”, anak memahami ibunya bisa melihat gambar dari belakang.
·         Rigiditing of thought : kaku dalam berfikir, memusat pada satu dimensi. Piaget : anak ditanya tentang volume gelas pada gelas yang sama tinggi ? ya sama. Kemudia air di salah satu gelas dituangkan ke gelas yang rendah tapi lebar, lalu ditanya banyak mana? Jawabnya banyak yang tinggi. Contoh lain;  berat mana 1 kg kapas dengan 1 kg besi ?
·         Semi logical reasoning : mencoba menjelaskan peristiwa alam yang misterius dalam kehidupan sehari-hari dipecahkan dengan dianalogikan pada kebiasaan manusia. Misalnya : bulan, matahari, seperti manusia bisa lelah.


            2. PERKEMBANGAN EMOSI

           Di usia 4 tahun anak sudah mulai menyadari akunya, bahwa akunya (dirinya) berbeda dengan bukan akunya (orang lain). Bersamaan dengan ini berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut pengakuan dari lingkungannya. Perlakuan keras pada anak bisa menimbulkan dua kemungkinan; (a). Keras kepala (b) menyerah menjadi penurut yang diliputi rasa harga diri kurang/ pemalu.

Ada 3 tipe komunikasi :
·         Agresif
·          non assersif
·          assersif (mengabulkan tuntutan orang lain tanpa mengorbankan hak diri sendiri).
      
Beberapa jenis emosi yang berkembang:
1.Takut : timbul setelah mengenal adanya bahaya, berangsur hilang bila tahu cara menghindar dari bahaya.
2.Cemas : perasaan takut yang bersifat khayalan, yang tidak ada obyeknya. Mis.; takut berada pada kamar gelap, takut hantu, cerita ngayal (kiah anieq). Hati-hati dengan magis,horor, kekerasan
3.Marah : muncul sebagai reaksi terhadap situasi frustasi yang dialami yang disebabkan ketidakmamuan diri (internal), hambatan dari orang lain (eksternal). Ditanggapi dengan tida meneriaki, tapi pandang dalam-dalam seluruh dimensi tubuh anak sebagai cerniam sikap tidak senang.
4.Phobi : perasaan takut terhadap obyek yang tidak patut ditakuti (takut yang adnormal), seperti : takut cecak (managuk), ulat, kecoa.
5.Cemburu : perasaan tidak senang terhadap orang lain yang dipandang telah merebut kasih sayang dari seseorang yang telah mencurahka kasih sayang kepadanya. Reaksi anak untuk meredakan rasa cemburunya:
·         Agresif  ; bermusuhan dengan saingan
·         Regresif ; kekanak-kanakan, ngompol (hati-hati bila panimburuan), mengisap jempol
·         Sikap tidak peduli
·         Menjauhkan diri dari saingan
6. Kegembiraan, kenikmatan : perasaan positif, nyaman karena terpenuhinya keinginan. Jasmani yang sehat, diperoleh kasih sayang, punya mainan yang disenangi. (hati-hati dengan mainan; zat kimia pada manian, atau dampa psikis; perhatikan kelayakan umur)
7. Kasih sayang ; senang memberi perhatian, atau perlindungan pada orang lain, hewan, atau benda. Bila lingungan memberi kasinh sayang anakpun telah belajar menyayangi.
8. Ingin tahu (curisity) ; perasaan ingin mengenal; fisik atau non fisik; masa bertanya (haus nama)

3. PERKEMBANGAN BAHASA
Ada dua tahap :
a.              Umur 2 – 2,6 berciri :
·         Bisa menyusun kalima tunggal yang sempurna
·          Mampu memahami perbandingan: membanding burung beneran dengan burungnya
·         Banyak menanyakan nama dan tempat; apa, dimana, kemana
·          Banyak menggunakan kata yang berawalan dan berakhiran

b.      Umur 2,6 – 6 berciri :
·         Menggunakan kalimat majemuk beserta anak kalimatnya
·           Tingkat berfikir yang sudah mulai maju; sebab akibat

Untuk membantu perkembangan bahasa anak :
a. Bertutur kata yang baik pada anak (dengan ejaan sebenarnya/sopan)
b. Mau mendengar pembicaraan anak
c. Menjawab pertanyaannya (jangan meremehkan)
d. Mengajak berdialog tentang hal-hal sederhana; tentang kebersihan rumah, seolah-olah kita butuh informasi, bukan mendikte)
e. Di TK anak dibiasakan bertanya, menghafal atau melakukan puisi, syair. (Syair habsyi untuk yang tua: penghayatan, bukan sekadar seni: pemakaian lagu dangdung sulit dihayati)
4.      PERKEMBANGAN SOSIAL

Dengan mulai aktifnya anak (usia 4 tahun) berhubungan dengan teman sebayanya maka sosial anak mulai berkembang, dengan tanda-tanda sebagai berikut :
1.      Mulai mengetahi aturan-aturan, baik di lingkungan keluarga atau lingkungan bermain
2.      Secara berahap mulai taat aturan
3.      Mulai menyadari hak orang lain
4.      Mulai dapat bermain dengan teman sebaya
Perkembangan sosial anak sangat dibantu oleh iklim osial psikologis keluarga yang kondusif; harmonis, perhatian, bekerjasama menyelesaikan tugas rumah tangga, komunikatif, konsisten pada aturan yang telah dibuat.
TK dipandang memiliki kontribusi yang baik dalam perkembangan sosial anak, karena :
1.      Suasana Tk sebagian besar masih suasana keluarga
2.      Tata tertib masih longgar, tidak terlalu mengikat kebebasan anak
3.      Anak berkesempatan aktif bergerak, bermain, dan riang gembira
4.      Anak dapat mengenal dan bergaul dengan teman sebaya yang beragam; budaya, etnis, agama
Guru TK yang baik :
1.      Membantu anak dalam memahami alasan diterapkannya suatu aturan
2.      Membantu anak memahami persahabatan kerjasama, menghargai
3.      Menginformasikan tentang keragaman budaya, suku, dan agama di masyarakat
Perkembangan bermain :
                        Abu Ahmadi (1977) : bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan kebebasan batin untuk memperoleh kesenangan. Macam-macam permainan :
1. Permainan fungsi (gerak); melompat, berlari, bermain bola
2. Permainan fiksi; menjadikan kursi sebagai kuda, dagang-dagangan
3. Permainan reseptif atau apresiatif; mendengan cerita, dongeng, melihat gambar, melihat orang melukis
4. Permainan membentuk (konstruksi); membuat kue dari tanah liat, gunung pasir, senjata dari pelepah pisang
5. Permainan prestasi; sepak bola, pencak silat
Secara psikologis dan pedagogis, bermain memiliki nilai yang sangat berharga bagi anak, diantaranya:
1.      Anak memperoleh perasaan senang, puas, bangga, berkatarsis (peredaan ketegangan)
2.      Pengembangan sikap percaya diri, tanggung jawab, dan kooperatif
3.      Pengembangan daya fantasi, atau kreatifitas
4.      Pengembangan pengenalan aturan, norma dalam kelompok
5.      Memahami kelebihan dan kekurangan diri dan orang lain
6.      Pengembangan sikap sportif, tenggang rasa, atau toleran


5. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
            Masa ini lazim disebut masa Trotzalter (masa melawan atau masa krisis pertama, disebabkan terjadinya perubahan yang hebat , mulai menyadari akan Aku-nya yang berbada dengan orang lain (orag tua, saudara, guru, dan teman sebaya).

            Mulai menyadari bahwa tidak semua keinginannya dipenuhi orang lain.Pertentangan antara kemauan diri dan tuntutan lingkungan menyebabkan keteganan pada diri anak.

            Pada masa ini berkembang kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan dan tanggung jawab. Oleh karena itu, agar tidak berkembang sikap membandel  yang tidak terkontrol, orang tua perlu menghadapinya secara bijak, penuh kasih sayang, dan tidak bersikap keras.  Meskipun anak mulai menampakkan keinginan bebas dari tuntutan orang tua, namun pada dasarnya mereka masih sangat membutuhkan perawatan, asuhan, bimbingan, curahan kasih sayang (dependen).

            Aspek-aspek perkembangan kepribadian anak meliputi :
1. Dependency & Self-image : Konsep diri anak sulit dipahami sebab keterampilan berbahasa belum jelas, pandangan thp org lain masih egosentris, punya pandanganan persepsi yang kompleks tapi belum dapat menyatakan:
·         anak yang biasa dihukum, tidak diperhatikan: cenderung dependen, mencari perhatian atau kasih sayang pada guru Tknya
·         anak yang dimanja secara berlebihan: cenderung 

Nomor
Perlakuan
Akibat
1
Perhatian berlebihan
Kurang tanggung jawab, kurang mandiri, dan kurang percaya diri, permissif (tujuan hidup tak jelas)
2
Perhatian kurang (tidak ada)
Lebih dependen, cari perhatian pada orang lain (mis:gurunya)
3
Perhatian proporsinal
Bertanggung jawab mandiri, percaya diri


2.      Inisiatif vs Guilt
Erik Erikson: anak mulai menyenangi kemampuan dirinya melakukan sesuatu. Anak telah siap untuk belajar dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuannya. Yang berbahaya, tidak tersalurkannya energi yang mendorong anak untuk aktif, sehingga merasa gagal lalu mengalami guilt (rasa bersalah), selanjutnya jadi nakal atau pendiam (kurang gairah).
Faktor eksternal yang mungkin menghambat perkembangan inisiatif anak, antara lain
1.     Tuntutan pada anak di luar kemampuannya
2.     Sikap keras ortu/guru dalam memperlakukannya
3.     Terlalu banyak larangan
4.     Kurang mendapat dorongan atau peluang untuk berani mengungkapkan perasaan, pendapat atau keingian.

6. PERKEMBANGAN MORAL
            Dalam mengenalkan konsep baik-buruk, benar-salah atau menekankan disiplin pada anak, orang tua atau guru harus menyebutkan  penjelasan tentang alasannya. Hal ini akan mendorong berkembangnnya self control/self disciplin.Jika sebaliknya, melahirkan sikap disiplin buta.












C.      USIA REMAJA
Remaja adalah seorang yang berada pada rentang usia antara 13/14 – 17 th.
Usia ini disebut dengan masa pubertas, secara fisik ditandai oleh:
a.       Pesatnya pertumbuhan tubuh
b.      Berfungsinya kelenjar kelamin (menstruasi & Epposioseminis)
c.       Perubahan suara

Sedangkan secara psikis, ditandai oleh :
a.       Mulai mencari jati diri, memilih nilai hidup
b.      Mencari idola
c.       Ingin memperoleh pengakuan dan perhatian orang lain
d.      Tertarik pada lawan jenis
e.       Ingin mencoba hal-hal baru
f.        Emosi labih, meletup-letup

1.           Perkembangan Intelektual

a.  Menurut Peaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal (operasi= kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). Secara mental remaja dapat berfikir logis tentang berbagai gagasan abstrak, bersifat hepotesis, sistematis, dan ilmiah dalam memecahkan masalah.
b.      Keating (Adam & Gullota, 1983) merumuskan 5 hal tentang berpikir operasional:
1). Remaja sudah mampu menggunkan abstraksi-abstraksi dan dapat membedakan antara yang nyata dan konkret (cara berfikir anak-anak) dengan abstrak dan mungkin (world of possibilities).
2). Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemamuan nalar secara ilmiah
3). Remaja dapat memikirkan tentang masa depan dengan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan ntuk mencapainya.
4). Remaja menyadari tentang aktifitas kognitif dan mekanisme yang membuat proses kognitif itu secaa efisien, serta menghabiskan waktunya untuk mempertimbangkan pengaturn kognitif internal tentang bagaimana dan apa yang harus dipikirkan
5). Berpikir operasional formal memungkinkan terbukanya topik-topik baru, dan ekspansi (perluasan) berpikir. Horison berpikir yang semakin meluas, bisa meliputi aspek agama, keadilan, moralitas, dan identitas.
c. Berzonsky (Adam & Gullotta, 1983) mengajukan suatu model membangun berfikir operasi formal, yaitu :
     1). Pengetahuan estetika : bersumber dari pengalaman main musik, membaca literatur seni.
     2). Pengetahuan personal : bersumber dari hubungan intepersonal dan pengalaman-pengalaman konkret.
     3). Tingkah laku non verbal : sikap, motif, keingnan.
     4). Simbolik : simbol-simbol tertulis
     5). Semantik : gagasan dan makna
     6). Figural : representasi visual dari obyek-obyek konkret.

     Bimbingan untuk periode berfikir operasi formal ini :
     1). Pengunaan metode mengajar yang mendorong remaja aktif bertanya, mengemukakan gagasan, atau menguji coba suatu materi
     2). Melakukan dialog; diskusi, curpat (brain storming); tentang aspek-aspek kehidupan seperti sosial, agama, budaya dll.

2.           Perkembangan Emosi

a.       Masa remaja adalah puncak emosionalitas; perkembangan emosional yang tinggi. Khususnya pada remaja awal (14 tahunan) emosi remaja sensitif dan reaktif yang sangat kuat terhadap berbagai peritiwa atau situasi sosial, emosi bersifat negatif, tempramental (mudah tersinggung, marah,murung, sedih). Pada remaja akhir cenderung sudah bisa mengatasi. (Gessel dkk sebagaimana dikutip Elizabeth B.Hurlock, 1980)
b.      Manakala lingkungan tidak kondusif;hubungan dalam rumah tangga tidak harmonis, tidak ada perhatian ortu atau guru dan teman sebaya, akan muncul ketidaknyamanan emosional (cemas, tertekan),  remaja sering mereaksinya secara depensif dalam bentuk tingkah laku malasui (maladjusment), sebagai upaya melindungi kelemahan dirinya, seperti: -Agresif (melawan, keras kepala, bertengkar, berkelahi dan senang mengganggu), -melarikan diri dari kenyataan (melamun, pendiam, senang menyendiri, dan meminum minunan keras dan narkoba).
c.       Sebaliknya bila berada dalam lingkungan yang kondusif, remaja akan memperoleh perkembangan pematangan emosi, yang ditandai oleh :
1). Adekuasi Emosi: Cinta kasih, simpati,altruis (senang menolong), respek (sikap hormat/menghargai orang lain), dan ramah
2). Mengendalikan emosi: tidak mudah tersinggung, tidak agresif, optimis, dapat menghadapi situasi prustasi secara wajar.

3.           Perkembangan sosial

a.       Berkembang kemampuan memahami orang lain, menyangkut sifat-sifat pribadi, minat nilai-nilai maupun perasaan.
b.      Keadaan di atas menggiring remaja untuk menjalin persahabatan dengan teman sebaya yang relatif memiliki kualitas psikologis yang sama dengan dirinya, baik menyangkut interes, sikap,nilai, dan kepribadian.
c.       Berkembang pula sikap Conformity, kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, hobi atau keinginan orang lain (teman sebaya). Jika imitasi dilakukan terhadap  kelompok yang baik maka akan terbentuk kepribadian remaja yang baik pula, begitu sebaliknya
d.      Harapan bagi remaja sebagai harapan masa depan bangsa dalam perkembangan sosial ini adalah bahwa remaja bisa melakukan penyesuaian sosial  yang tepat (social adjustment), yaitu kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi,dan relasi.
e.       Karakteristik penyesuaian sosial remaja pada tiga lingkungan :
1). Di lingkugan keluarga: menjalin hubungan baik dengan seluruh anggota keluarga, menerima otoritas orang tua, menerima tanggung jawab dan norma-norma keluarga,berusaha membantu anggota keluarga.
2).Di lingkungan sekolah: respek terhadap peraturan sekolah, berpartisipasi pada kegiatan sekolah, menjalin persahabatan dengan teman, hormat pada guru, piminan staff karyawan sekolah, membantu sekolah dalam merealisasikan tujuan-tujuannnya
3). Di lingkungan masyarakat: mengakui hak-hak orang lain, memelihara jalinan persahabatan dengan orang lain, bersikap simpati dan altruis terhadap kesejahteraan orang lain, respek terhadap nilai-nilai, hukum, tradisi,dan kebijakan-kebijakan masyarakat.


BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Karakteristik perkembangan manusia dapat kita lihat mulai dari fase bayi sampai dengan dewasa, Proses kehidupan individu terbentang dari mulai fase usia kandungan sampai fase usia tua. Dalam menempuh setiap fase tersebut, terdapat tugas-tugas perkembangan yang seyogianya setiap individu harus dapat menuntaskannya.  Setiap fase atau tahap pada perkembangan individu meliputi kemampuan bertingkah laku yang seharusnya dicapai oleh anak pada periode perkembangan tertentu. Jika setiap anak yang berada dalam periode perkembangan itu dapat memperoleh kemampuan bertingkah laku yang sesuai dengan ciri-ciri khas kemampuan bertingkah laku pada periode itu, maka anak tersebut memiliki perkembangan yang sempurna.

3.2  SARAN
Bahwa dengan adanya makalah ini semoga pembaca dapat mengetahui berbagai macam hal mengenai karakteristik perkembangan,karena dari karakteristik perkembangan maka kita akan mudah mengklasifikasikan diri dalam karakteristik yang telah dibuat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar