RINI AMELIA TANJUNG
Antara Aku, Kau dan Sahabatku
Minggu, 06 Desember 2015
Barisan Bilangan-Bilangan Real
Untuk lebih jelas mengetahui tentang barisan bilangan-bilangan real dapat di download disini
Minggu, 29 November 2015
hiperbola
HIPERBOLA
A.
Pengertian Hiperbola
Hiperbola adalah tempat
kedudukan titik-titik yang selisih jaraknya terhadap dua titik tertentu adalah
tetap. Kedua titik tertentu itu disebut titik fokus.
( TF2 –TF1 = k )
Hiperbola dan elips memiliki
hubungan yang sangat erat, khususnya pada bentuk persamaannya. Hiperbola dan
elips, adalah hasil dari suatu pengirisan dari kerucut. Suatu kerucut jika
diiris horizontal, maka irisannya berbentuk lingkaran. Jika kerucut tersebut
dipotong secara miring (dan tidak memotong alasnya), maka terbentuk suatu
ellips. Jika mengirisnya memotong alasnya dan memotongnya secara vertikal, maka
terbentuk suatu hiperbola.
Hiperbola yang mempunyai persamaan
paling sederhana :
Cara
menggambar grafik dari suatu hiperbola
Contohnya
saja gambar grafik dari persamaan : 

Ketika y=0,
maka
sehingga 



Ketika y=0,
maka
, a inilah yang disebut
sebagai puncak.

persamaan
hiperbola dalam x, maka :




Untuk nilai
x yang besar,
bersifat
seperti x, yaitu jika
maka
. Sehingga
y bersifat :





Dua garis
tersebut adalah asimtot dari grafik persamaan hiperbola.
perhatikan
segitiga dengan sisi a, b dan c pada gambar. Sehingga berlaku
, koordinat
titik fokusnya yaitu (c,0)

CONTOH SOAL
:
1.Tentukan
kedua titik fokus dari hiperbola : 

Jawab :

Dari
persamaan umumnya, maka diperoleh a=4 dan b=3.
Nilai c
ditentukan dengan rumus
, sehingga c=5.

Sehingga
koordinat titik fokus dari hiperbola tersebut adalah 

2. Tentukan
garis asimtot dari hiperbola : 

Jawab :

Dari
persamaan umumnya, maka kita peroleh a=4 dan b=3. Kedua asimtotnya dikenal
sebagai
, maka
kita peroleh kedua asimtotnya adalah 


3. Soal
untuk hiperbola vertikal.
Tentukan
kedua titik puncak, titik fokus dan garis asimtot untuk hiperbola :
atau
bisa juga dituliskan : 


Jawab :
Jika y=0, maka tidak mungkin menemukan nilai x.
karena bentuk
adalah
tidak akan terpenuhi untuk x berapapun.

Jika kita
ambil x=0, maka dapatkan y=4. Inilah
puncaknya.
Perhatikan
persamaan umum yang digunakan : 

(a itu
miliknya x, berada di bawah (sebagai penyebut) dari x dan b itu miliknya y,
berada di bawah (sebagai penyebut) dari y)
Sehingga,
untuk soal : 

Kita
dapatkan a=3 dan b=4
Sehingga
garis asimtotnya pun adalah 

Untuk
mencari titik fokus, kita perlu mencari c, c itu sama dengan 5. Karena
hiperbola vertikal, maka koordinat titik c adalah
yaitu sama
dengan 


Persamaan
Hiperbola
. Jika
persamaan Hiperbola:
, berarti:
1.
Pusat O (0,0)
2.
Fokus F1 (– c ,0) dan F2 (c,0).
3.
Titik Puncak A (–a,0 dan B (a,0).
4.
AB = sumbu nyata = 2a.
CD = sumbu imajiner = 2b.
5.
Sumbu utama adalah sumbu X .
Sumbu
sekawan adalah sumbu Y.
6.
Persamaan direktris
7.
Panjang Latus Rectum = KL = MN
8.
Asimtot
9.
Hubungan a, b, dan c adalah:
10. Eksentrisitas (e)
adalah (e>1)
11. Persamaan garis
singgung bergradien m
II. Jika
persamaan Hiperbola:
maka:
1.
Pusat di (p,q).
2.
Fokus F1 (p – c, q) dan F2 (p + c, q)
.
3.
Puncak A(p – a, q) dan B(p + a, q)
4.
Sumbu utama adalah y = q
Sumbu sekawan adalah x = p
5.
Sumbu nyata AB = 2a
Sumbu imajiner CD = 2b
6.
Persamaan direktris
7.
Panjang Latus rectum
8.
Asimtot
9.
10. Eksentrisitas
(e),
dengan e > 1
A. Persamaan
Hiperbola yang berpusat di ( 0,0 )
Menggambar
Grafik Hiperbola Pusat
Gambarlah
grafik persamaan 9x2 – 16y2 = 144 dengan
menggunakan perpotongan kurva dan beberapa titik tambahan jika diperlukan.
Pembahasan Dengan substitusi x = 0,
kita akan menentukan perpotongan kurva tersebut dengan sumbu-y.

Karena nilai
y2 tidak pernah negatif, kita dapat menyimpulkan bahwa kurva
tersebut tidak memiliki titik potong terhadap sumbu-y. Selanjutnya, kita
substitusi y = 0 untuk menentukan titik potongnya terhadap sumbu-x.

Dengan
mengetahui bahwa grafik tersebut tidak memiliki titik potong terhadap sumbu-y,
kita pilih nilai x yang lebih dari 4 dan kurang dari –4 untuk membantu
sketsa grafik tersebut. Dengan menggunakan x = 5 dan x = –5
menghasilkan,

Dengan
memplot titik-titik yang telah kita temukan di atas kemudian menghubungkannya
dengan kurva halus, dan karena kurva tersebut tidak berpotongan dengan
sumbu-y, maka grafik dari persamaan yang diberikan dapat digambarkan
sebagai berikut.

Karena
hiperbola di atas memotong sumbu simetri horizontalnya, maka hiperbola di atas
disebut sebagai hiperbola horizontal. Titik-titik (4, 0) dan (–4, 0)
disebut sebagai titik-titik puncak, dan titik pusat dari hiperbola
selalu berada di tengah-tengah titik puncak parabola tersebut. Jika titik pusat
hiperbola berada pada titik (0, 0), maka hiperbola tersebut disebut sebagai hiperbola
pusat. Sebagai catatan, titik pusat hiperbola bukan merupakan bagian dari
kurva, sehingga titik pusat hiperbola di atas, titik yang berwarna biru,
digambarkan sebagai titik yang terbuka. Garis yang melewati titik pusat dan
titik-titik puncak hiperbola disebut sebagai sumbu transversal,
sedangkan garis yang melalui titik pusat dan tegak lurus dengan sumbu
transversal ini disebut sebagai sumbu konjugasi.
Pada contoh
1, koefisien dari x2 merupakan bilangan yang positif kemudian
dikurangkan dengan 16y2: 9x2 – 16y2
= 144. Hasil yang diperoleh merupakan hiperbola horizontal. Jika suku-y2
positif kemudian dikurangkan dengan suku yang memuat x2,
hasilnya merupakan suatu hiperbola vertikal. Lebih jelasnya perhatikan
gambar berikut.

Dengan : –
a2 + b2 = c2
– Pusat ( 0,0 )
– Titik fokus F1( -c,0 ) & F2 ( c,0 )
– Titik puncak ( -a,0 ) & ( a,0 )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
– Eksentrisitas:
– Panjang lactus rectum
– Pusat ( 0,0 )
– Titik fokus F1( -c,0 ) & F2 ( c,0 )
– Titik puncak ( -a,0 ) & ( a,0 )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
– Eksentrisitas:
– Panjang lactus rectum
2. Untuk
hiperbola yang berfokus pada sumbu y, persamaan hiperbolanya adalah :
Dengan :
– Pusat O( 0,0 )
– Titik fokus F1( 0,-c ) & F2 ( 0,c )
– Titik puncak ( 0,-a ) & ( 0,a )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
– panjang lactus rectum : = 2 b2/a
– Pusat O( 0,0 )
– Titik fokus F1( 0,-c ) & F2 ( 0,c )
– Titik puncak ( 0,-a ) & ( 0,a )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
– panjang lactus rectum : = 2 b2/a
Contoh 1 :
Diketahui persamaan hiperbola , tentukan :
a. Koordinat titik puncak
b. Koordinat titik fokus
c. Persamaan asimptot
d. Persamaan direktriks
e. Eksentrisitas
f. Panjang lactus rectum
Diketahui persamaan hiperbola , tentukan :
a. Koordinat titik puncak
b. Koordinat titik fokus
c. Persamaan asimptot
d. Persamaan direktriks
e. Eksentrisitas
f. Panjang lactus rectum
Jawab :
b=3àa=4 dan b2=9 àDari persamaan hiperbola , diperoleh a2=16
b=3àa=4 dan b2=9 àDari persamaan hiperbola , diperoleh a2=16
a. koordinat
titik puncak : ( – a, 0 ) = ( – 4,0) & ( a,0 ) = (4,0)
b. koordinat titik fokus : ( – c, 0 ) = ( -5,0 ) & ( c,0 ) = ( 5,0 )
c. persamaan asimptot :
d. persamaan direktriks :
e. eksentrisitas :
f. panjang lactus rectum
b. koordinat titik fokus : ( – c, 0 ) = ( -5,0 ) & ( c,0 ) = ( 5,0 )
c. persamaan asimptot :
d. persamaan direktriks :
e. eksentrisitas :
f. panjang lactus rectum
Contoh 2 :
Tentukan
persamaan hiperbola yang puncaknya (0,3) & (0,-3) serta fokusnya (0,5)
& (0,-5).
Jawab :
Dari puncak (0,3) & (0,-3) diperoleh a=3, dari fokus (0,5) & (0,-5)
diperoleh c = 5.
Jawab :
Dari puncak (0,3) & (0,-3) diperoleh a=3, dari fokus (0,5) & (0,-5)
diperoleh c = 5.
Dengan :
– Titik Pusat ( α, β )
– Titik fokus F1( α , β – c ) & F2 ( α, β + c )
– Titik puncak ( α , β – a ) & ( α, β + a )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
– Titik Pusat ( α, β )
– Titik fokus F1( α , β – c ) & F2 ( α, β + c )
– Titik puncak ( α , β – a ) & ( α, β + a )
– Panjang sumbu mayor = 2a
– Panjang sumbu minor = 2b
– Persamaan asimptot :
– Persamaan direktriks :
Contoh 3 :
Diketahui persamaan hiperbola . Tentukan:
a. koordinat titik pusat
b. koordinat titik puncak
c. koordinat titik fokus
d. persamaan asimptot
e. persamaan direktriks
Diketahui persamaan hiperbola . Tentukan:
a. koordinat titik pusat
b. koordinat titik puncak
c. koordinat titik fokus
d. persamaan asimptot
e. persamaan direktriks
Jawab :
Nyatakan
terlebih dahulu persamaannya ke dalam bentuk baku
àDari persamaan diatas, diperoleh , a2=9, maka a=3 dan b2=12, maka b= ,
c. Koordinat titik pusat ( α, β )=(-3,3)
d. Koordinat titik puncak ( α – a, β )=( -3-3, -3 )=( -6,-3 ) & ( α + a, β )=( -3+3,-3 )=(0,-3)
e. Koordinat titik fokus : F1( α – c, β )=( -3- ,3 ) & F2 ( α + c, β )=( -3+ , 3 )
àDari persamaan diatas, diperoleh , a2=9, maka a=3 dan b2=12, maka b= ,
c. Koordinat titik pusat ( α, β )=(-3,3)
d. Koordinat titik puncak ( α – a, β )=( -3-3, -3 )=( -6,-3 ) & ( α + a, β )=( -3+3,-3 )=(0,-3)
e. Koordinat titik fokus : F1( α – c, β )=( -3- ,3 ) & F2 ( α + c, β )=( -3+ , 3 )
Persamaan Garis Singgung Hiperbola
Penerapan
Hiperbola
Perkembangan ilmu pengetahuan telah membuat hiperbola
sebagai bentuk dalam ilmu geometri yang telah diterapkan dalam kehidupan. Salah
satu penerapam dari hiperbola yaitu pada jam matahari.
Kapanpun harinya, matahari selalu berputar tanpa
kemajuan pada bola samawi, dan leretannya membentur titik pada satu jejak jam matahari keluar satu
kerucut cahaya.
Dalam ilmu fisika penerapan hiperbola dapat terlihat
pada cahaya lampu pada gambar di bawah ini, dimana cahaya yang dihasilkan
memiliki pola hiperbola.
SOAL dan PEMBAHASAN
1.
Persamaanhiperboladenganjarakduafokus =
20, sumbuutamaadalahsumbu X denganpusat O danasimtotmembentuksudut
dengansumbu X positipadalah
….

Pembahasan
:










2.
Salah satu persamaan asimtot hiperbola
adalah ….

Pembahasan :




Asimtot :





3.
Salah
satupersamaangarissinggungpadahiperbola
yang
tegaklurusgaris
adalah ….


Pembahasan :
Gradiengaris
adalah 


Gradiengarissinggung yang tegak
lurus garis tersebut adalah 

Jadipersamaangarissinggungnyaadalah
:



4.
Tentukanpersamaangarissinggung di titik
(−1, 1) padahiperbola

Pembahasan
:
Hiperbola
à


Persamaangarisdengangradienm melaluititik
(−1, 1) adalah:


Persamaangarissinggungdengangradienm padahiperbola

Adalah






Persamaangarissinggungnya :

Dan

DAFTAR PUSTAKA
Riddle,
Douglas F. 1992. Analytic Geometri 5th Edition. Boston : PWS
Publishing Company.
http://en.wikipedia.org/wiki/Conic_section. Diakses pada 10.11.11.
http://en.wikipedia.org/wiki/Hyperbole. Diakses pada 10.11.11.
Langganan:
Postingan (Atom)